Thursday, August 27, 2009

Gapura Manusia 'Heng'

Gapura, pintu masuk, yang keliatan pertama, hiasan, anggap ini sebagai introduksi, sinopsis, ada apa dengan Manusia 'Heng', ada apa dengan sekeliling gua, dan ada apa dengan gua yang menulis blog ini. Gua Fendi, cuman panggilan itu yang sering lalu lalang di kuping selama 16 tahun 6 bulan gua hidup.

Manusia 'Heng', dua buah kata yang gua terjemahkan secara frontal dari kata Hangman. Ini membuat koordinasi otak gua mengingat sama kejadian beberapa jam silam di rumah temen satu tempat les gua, anggep aja ibunya menuliskan Gundam pada akte kelahirannya. Kebetulan tadi siang sepulang gua sekolah, gua ngebantuin si Gundam nginstall+ngajarin adob toko foto di rumah Gundam. Di tengah kesibukan nginstall, kurang lebih terjadi percakapan antara Gundam dan gua,
Gua : "yaudah, jadi mau gambar apa nih?"
Gundam : "apa ya fen, gua bingung mau gambar apa, gua nggak bisa gambar"
Gua : "jailah, apa kek, apa yang lo bisa gambar ya gambar aja, entar discan"
Gundam : "nggak bisa fen, nih (ngegambar), tuh, gua cuman bisa gambar hangman, gua nggak bisa gambar orang orang gitu"

Hangman, Hengmen, Hangman, Hengmen, gua mulai sedikit tertarik sama makhluk legendaris itu, Hangman. Yang gua tau, dan yang gua sok-tau, hangman itu mainan tebak kata berdasarkan petunjuk-petunjuk yang berujung kematian. Kematian itu disimbolkan sama gambar garis yang nunjukin kalo itu adalah orang yang digantung mati. Apa hangman itu berhubungan sama orang yang rela digantung-gantung setiap permainan dimulai, apa hangman dengan hang yang berhubungan dengan komputer konslet. Simpel, anak kecil selalu menggambar orang dengan struktur yang serupa dengan karakter utama pada permainan Hangman ini, apa karena sama maka si Gundam nyebut bahwa dia cuman bisa gambar hangman, sebuah kepala lingkaran, dan garis yang menyerupai badan, tangan, dan kaki. Tapi siapa sangka, setelah gua iseng-iseng, justru hangman ini bisa ngasih berlima koma dua juta informasi dengan posisi tangan, kaki, dan badan yang berbeda. Ini ngingetin gua sama pelajaran tempat les gambar gua yang hobi ngecat dinding vilanya sama warna merah, kata salah satu gurunya, garis itu udah cukup bisa ngasih suatu informasi, sebuah kesan. Kumpulan garis ini yang sekarang lagi gua blog-in, kumpulan garis yang ngasih informasi bahwa bentuk itu adalah hangman. Ini udah nunjukin bahwa bagian kompleks dari anatomi badan manusia bisa disimplikasikan dengan 6 buah garis, menjadi sebuah Hangman.

Hangman, apa nggak ada kata yang lebih ngewakilin kumpulan 6 buah garis ini? Apa emang udah melewati proses labeling sehingga menjadi suatu hukum yang nyebut apapun itu informasi dari si Hangman ini, dia adalah Hangman. 6 buah garis, 1 garis kepala, 1 garis badan, 2 garis tangan, dan 2 garis kaki. simpel, tetapi bermakna kompleks.

Nggak, nggak, bukan karena Raditya Dika sukses ngonvert blognya menjadi buku sukses, bukan karena gua dapet banyak inspirasi dari film Kambing Jantan, bukan karena gua pengen hidup gua dinarasikan, bukan karena tuntutan hukum positif sosial remaja, bukan karena iseng gua nulis blog ini.
Gua cuman pengen nyampein hal-hal simpel dalam visual audio kehidupan kita sehari-hari dalam bentuk yang kompleks. Bukan untuk merumitkan kehidupan, tapi justru untuk membuat semuanya sadar, coba berpikir simpel aja dari narasi kompleks akan hal sederhana dalam kehidupan yang rumit ini. Kebanggaan pribadi kalo blog ini bisa nambahin kurva di bibir horizontal pembaca.

Kenapa Manusia 'Heng'? Bahasa Indonesia itu menarik, kaya, fleksibel, kritis. Superman, manusia super, kenapa nggak Hangman, Manusia 'Heng'? Hang atau Heng? Itu bisa dijelaskan sama teori pelafalan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Selamat menanggapi narasi! Dan gua sok-tau atas semua yang gua tulis di blog ini

2 comments:

Anonymous said...

tes komen

pendi said...

tes komen