Kenapa harus beremosi sedih ketika melihat pedagang atau pengemis di jalanan?
Bukankah kita (anak orang mapan) juga sama dengan mereka?
Memangnya kita (anak orang mapan) sudah punya uang sebanyak mereka?
Kita sama-sama berusaha, bedanya kita dibiayai, mereka tidak.
Jika sedih melihatnya, kenapa tidak terlebih dahulu sedih pada dirimu sendiri?
Monday, July 16, 2012
Sunday, June 17, 2012
Pada Dasarnya
Kebanyakan dari akademisi tidak suka
mempelajari hal yang mendasar.
Kebanyakan dari akademisi tidak merasa perlu
mempertanyakan pertanyaan yang sudah dianggap terjawab oleh kebanyakan orang.
Kebanyakan
dari akademisi lebih suka mengerjakan yang “nyata”, sesuatu yang sudah pasti
dan biasa digunakan dalam dunia kerja, katanya.
Kebanyakan dari akademisi
terperangkap dengan khayalan profesi yang diiming-imingkan oleh institusi
akademis, budaya, dan tren, karena mitosnya profesi mendatangkan uang yang akan
menunjang perekonomian kehidupan mendatang, katanya.
Sehingga kebanyakan dari
akademisi masih bingung dan belum percaya diri ketika diminta untuk menjelaskan “pada dasarnya”.
Gosipnya, universitas memberikan pembelajaran ilmu-ilmu dasar pada mahasiswa sebelum mereka terjun ke dunia "nyata".
Namun, pada dasarnya?
“If you can’t explain it simply, you don’t
understand it well enough” (Albert Einstein).
Subscribe to:
Posts (Atom)